Sungguh sayang pesona dan daya tarik Desa Gesing yang sudah terkenal seantero jagat "THE GIANT TREE" kini telah hancur karena usia. Kejayaannya sejak beratus-ratus silam mulai memudar.
Buleleng Round Up
Edisi, Rabu 09 Oktober 2013,

Selain tiga areal Pura, pohon besar yang
hampir menutupi lahan hampir 25 are juga menimpa lahan perkebunan
cengkeh termasuk rumah warga, seperti rumah milik Nyoman Suwika, bahkan
satu sepeda motor rusak tertimpa cabang pohon.
Perbekel Gesing Nyoman Sanjaya didampingi
Kelian Desa Pakraman Gesing Jero Gede Bagiastra mengatakan warga Desa
Gesing memang sedih dengan tumbangnya pohon yang menjadi kebanggaan desa
tersebut. Berdasar penelitian yang dilakukan warga Belanda, pohon
dengan diameter batang bawah sekitar satu are itu berumur sekitar 900
tahun. Di dalam pohon itu bahkan sudah terdapat rongga yang biasa
dimasuki oleh wisatawan, demikian juga, pohon itu juga memiliki sejarah
perjuangan revolusi fisik sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan
RI.
"Pada saat perjuangan, para pemuda pejuang
biasa melakukan gerilya di dalam pohon. Anehnya, pasukan Belanda atau
pasukan NICA yang lewat di sekitar pohon tak bisa menemukan pemuda itu.
Sehingga pohon itu adalah pelindung masyarakat Gesing. Pohon itu biasa
disebut sebagaiu tedung jagat,” papar Sanjaya.
Untuk menyikapi tumbangnya pohon tersebut,
Perbekel Sanjaya dan Jero Bagiastra berencana menggelar paruman adat,
Kamis (10/10/2013), pertemuan dilakukan untuk membicarakan mengenai
pembersihan pohon dan upacara yang harus dilakukan. Sementara, sebelum
pohon itu tumbang, warga mendengar beberapa kali ledakan yang berasal
dari arah pohon. Ledakan itu diduga berasal dari serat-serat kayu yang
patah secara perlahan. (tha)
Ternyata Ikon Kebanggaan Desa Gesing yaitu Pohon Bunut tidak bertahan lebih lama lagi untuk bisa disaksikan oleh anak cucu kita,suksma
BalasHapus